Entri Populer

Selasa, 22 Maret 2011

pengangguran

PENGANGGURAN


    * P engangguran terbuka dan terselubung kini jauh lebih banyak menimbulkan dampak negatif yang berat dan kronis bagi tenaga kerja di negara-negara berkembang,
      dibandingkan dengan yang dahulu dialami oleh para pencari kerja di negara-negara industri.

A Pengangguran T erbuka

    * Meliputi pengangguran sukarela maupun pengangguran karena terpaksa.

    * Orang-orang yang menganggur secara sukarela adalah mereka yang tidak ingin menerima pekerjaan yang sebenarnya bisa mereka peroleh,
      mungkin karena mereka memiliki cara atau sumber lain untuk menopang hidupnya.

    * Pengangguran karena terpaksa merupakan suatu keadaan di mana para pencari kerja ingin bekerja, akan tetapi tidak ada pekerjaan yang tersedia baginya.

    * Pengangguran terbuka paling banyak terdapat di berbagai kota di negara-negara berkembang.

B Pengangguran T erselubung ( Disguised U nderemployment )

    * Suatu situasi kesenjangan antara beban tugas dengan sumber daya (khususnya tenaga kerja) yang ada.

    * Masalah ketenagakerjaan di negara-negara Dunia Ketiga ternyata mempunyai dampak dan implikasi yang jauh lebih kompleks
      bila dibandingkan dengan soal ketenagakerjaan di negara-negara maju.

    * Oleh karena itu, setiap upaya pemecahannya memerlukan bermacam-macam pendekatan yang lebih rumit
      daripada sekedar penerapan kebijakan ala Keynes yang dahulu lazim dipraktikkan oleh negara-negara maju
      untuk meningkatkan permintaan agregat dalam rangka menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi para warganya.

1 Persoalan Dasar Ketenagakerjaan . . .

    * Apa pun dimensi dan penyebab timbulnya pengangguran di negara­negara Dunia Ketiga,
      semuanya selalu berkaitan dengan kerapuhan mental manusianya yang diakibatkan oleh buruknya lingkungan dan taraf hidup warisan penjajahan.

    * Untuk itu diperlukan kebijakan bersama dan terpadu antara negara berkembang dengan negara maju.
      Negara Dunia Ketiga perlu mengubah kebijakan domestiknya dengan melibatkan penciptaan lapangan kerja
      sebagai tujuan pembangunan ekonomi dan sosialnya yang paling pokok .

    * S edangkan negara-negara maju perlu meninjau kembali dan mengubah kebijakan ekonominya terhadap masyarakat negara Dunia Ketiga,
      terutama di bidang perdagangan, bantuan luar negeri, serta pengalihan teknologi.

2 Empat Aspek Masalah Ketenagakerjaan di Negara Berkembang

    * Adanya pengangguran di kalangan orang-orang yang berpendidikan;

    * Pekerja mandiri (menciptakan lapangan kerjanya sendiri);

    * Besarnya peran wanita dalam pekerjaan; serta

    * Pengangguran di kalangan pemuda.

C Pengangguran Terdidik

    * Di sejumlah negara berkembang, semakin tinggi pendidikan seorang maka semakin besar kemungkinan ia menganggur.

    * Penyebab nya adalah, mereka yang tidak terdidik tidak akan makan kalau tidak bekerja sehingga mereka mau melakukan pekerjaan apa saja demi sesuap nasi .

    * Sedangkan bagi mereka yang bisa memperoleh pendidikan lanjutan, apalagi sampai ke jenjang universitas,
      mereka hanya mau bekerja kalau hal itu memberi uang, status, atau kepuasan yang relatif tinggi.
P engangguran terbuka dan terselubung kini jauh lebih banyak menimbulkan dampak negatif yang berat     dan   kronis bagi tenaga kerja di negara-negara berkembang, dibandingkan dengan yang dahulu dialami oleh para pencari kerja di negara-negara industri.

A Pengangguran T erbuka

    * Meliputi pengangguran sukarela maupun pengangguran karena terpaksa.
    * Orang-orang yang menganggur secara sukarela adalah mereka yang tidak
ingin menerima pekerjaan yang sebenarnya bisa mereka peroleh,
      mungkin karena mereka memiliki cara atau sumber lain untuk menopang hidupnya.

    * Pengangguran karena terpaksa merupakan suatu keadaan di mana para pencari kerja ingin bekerja, akan tetapi tidak ada pekerjaan yang tersedia baginya.

    * Pengangguran terbuka paling banyak terdapat di berbagai kota di negara-negara berkembang.

B Pengangguran T erselubung ( Disguised U nderemployment )

    * Suatu situasi kesenjangan antara beban tugas dengan sumber daya (khususnya tenaga kerja) yang ada.

    * Masalah ketenagakerjaan di negara-negara Dunia Ketiga ternyata mempunyai dampak dan implikasi yang jauh lebih kompleks
      bila dibandingkan dengan soal ketenagakerjaan di negara-negara maju.

    * Oleh karena itu, setiap upaya pemecahannya memerlukan bermacam-macam pendekatan yang lebih rumit
      daripada sekedar penerapan kebijakan ala Keynes yang dahulu lazim dipraktikkan oleh negara-negara maju
      untuk meningkatkan permintaan agregat dalam rangka menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya bagi para warganya.

1 Persoalan Dasar Ketenagakerjaan . . .

    * Apa pun dimensi dan penyebab timbulnya pengangguran di negara­negara Dunia Ketiga,
      semuanya selalu berkaitan dengan kerapuhan mental manusianya yang diakibatkan oleh buruknya     lingkungan dan taraf hidup warisan penjajahan.

    * Untuk itu diperlukan kebijakan bersama dan terpadu antara negara berkembang dengan negara maju.
      Negara Dunia Ketiga perlu mengubah kebijakan domestiknya dengan melibatkan penciptaan lapangan kerja
      sebagai tujuan pembangunan ekonomi dan sosialnya yang paling pokok .

    * S edangkan negara-negara maju perlu meninjau kembali dan mengubah kebijakan ekonominya terhadap masyarakat negara Dunia Ketiga,
      terutama di bidang perdagangan, bantuan luar negeri, serta pengalihan teknologi.

2 Empat Aspek Masalah Ketenagakerjaan di Negara Berkembang

    * Adanya pengangguran di kalangan orang-orang yang berpendidikan;

    * Pekerja mandiri (menciptakan lapangan kerjanya sendiri);

    * Besarnya peran wanita dalam pekerjaan; serta

    * Pengangguran di kalangan pemuda.

C Pengangguran Terdidik

    * Di sejumlah negara berkembang, semakin tinggi pendidikan seorang maka semakin besar kemungkinan ia    menganggur.

    * Penyebab nya adalah, mereka yang tidak terdidik tidak akan makan kalau tidak bekerja sehingga     mereka mau melakukan pekerjaan apa saja demi sesuap nasi .

    * Sedangkan bagi mereka yang bisa memperoleh pendidikan lanjutan, apalagi sampai ke jenjang universitas,
      mereka hanya mau bekerja kalau hal itu memberi uang, status, atau kepuasan yang relatif tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar