Apache merupakan web server yang populer.
Dengan pangsa pasar lebih dari 50% dan jumlah pengguna yang mencapai
jutaan, maka tidak mengejutkan jika Apache mempunyai kemampuan yang
luas. Di tambah lagi dengan lisensinya yang open source, cakupan modul dan
patch untuk Apache menjadikannya platform yang ideal bagi hampir semua
kebutuhan web hosting.
1. Download Apache
Kita akan menginstal seluruhnya dari source, bukan menggunakan paket dari
suatu distribusi. Pada waktu menginstal dari source, tidak boleh ada Apache
yang diinstal pada sistem. Anda bisa saja mempunyai lebih dari satu
instalasi, Apache bisa saja tetapi hal ini biasanya tidak dilakukan kecuali
Anda tahu apa yang dilakukan dan mengetahui cara kerja Apache untuk
melakukan perbaikan jika mereka sedikit kebingungan. Apache
didistribusikan dihttp://htt pd.apache. org/, dan kita perlu men-download
file httpd-2.0.49.tar.gz darihttp://htt pd.apache. org/dist/httpd. Kita tidak
akan meng-compile modul pihak-ketiga saat ini, walaupun menyimpan
source code mereka cukup berguna.
2. Konfigurasi Apache
Setelah mendapatkan file tarball, kita perlu membuka (untar) dan meng-
compile-nya sesuai kebutuhan. Kita ingin sebagian besar di-compile, tetapi
kita tidak ingin sistem me-load DSO (Dynamic Shared Objects). Di samping
itu, kita juga ingin beberapa modul tambahan yang tidak di-compile secara
default. Apache dikonfigurasi dengan script ‘./configure’, tetapi kita perlu
memberi option tambahan untuk memberitahu apa yang ingin di-compile
olehnya: ./configure prefix=/usr/local/apache2--enable-module=so —
enable-module=rewrite —enable-module=proxy.
3. Instal Apache
Setelah selesai membuat semua Makefiles, kita dapat meng-compile dan
menginstalnya dengan perintah: make && make install. Ini akan menginstal
semuanya ke dalam /usr/local/apache2, dengan beberapa subdirektori
untuk berbagai elemen Apache. Yang perlu diperhatikan di sini adalah
direktori ‘bin’ yang berisi biner Apache dan direktori ‘etc’ yang berisi file
konfigurasi. Jika menggunakan konfigurasi default, untuk menjalankannya
kita perlu file ‘apachetl’ yang ada di direktori ‘bin’ Ini merupakan program
utama yang akan kita gunakan untuk mengontrol instalasi Apache,
menjalankan dan menghentikan Apache, serta mengecek konfigurasi.
4. Jalankan Apache
Untuk menjalankan Apache dapat dilakukan dengan perintah:
/usr/local/apache2/bin/apachetl start. Secara default, Apache
mendengarkan port 80, dan kita harus menjalankannya sebagai root, jika
tidak ia tidak dapat mendengarkan port tersebut. Setelah Apache mengikat
dirinya ke port tersebut, ia akan mengganti uid dan gid-nya—biasanya
menjadi user ‘nobody’ dan grup ‘nobody’— tetapi di dalam konfigurasi kita
dapat menggantinya sesuai keinginan.
Entri Populer
-
(Perbedaan Internet dengan localhost atau LAN) – Selain jaringan internet terdapat pula bentuk jaringan yanglebih kecil, disebut Localhost...
-
Membuat komputer menjadi localhost (setting localhost) sehingga bisa digunakan untuk membuat web dengan CMS tanpa harus online ke internet...
-
Apache merupakan web server yang populer. Dengan pangsa pasar lebih dari 50% dan jumlah pengguna yang mencapai jutaan, maka tidak mengejut...
-
Apache adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab pada request-response HTTP dan logging informasi secara detail(kegunaan basicny...
-
Setelah anda berhasil menginstallkan wordpress baik melalui fantastico maupun melalui softaculous, hal pertama yang mungkin ingin anda ket...
-
Cookie adalah bagian kecil teks yang dihasilkan oleh server web dan disimpan di komputer pengguna internet ketika ia mengunjungi sebuah we...
-
Cookies merupakan data file yang ditulis ke dalam hard disk komputer oleh web server yang digunakan untuk mengidentifikasikan diri user pa...
-
Favicon merupakan gambar kecil (ikon) yang ada di sebelah address bar browser. Ia dapat menjadi semacam identitas untuk blog kita. favic...
-
cara mengganti template sbb : * Cari Situs Penyedia Template Gratis * Untuk informasi template gratis bisa lihat di blog saya yan...
-
panduan template Bagi anda yang suka menulis blog tentu anda mengenal beberapa aplikasi web untuk keperluan publishing blog anda, sa...
Selasa, 07 Juni 2011
PENGERTIAN APACHE
Apache adalah sebuah nama web server yang bertanggung jawab
pada request-response HTTP dan logging informasi secara detail(kegunaan basicnya).
Selain itu, Apache juga diartikan sebagai suatu web server yang kompak, modular,
mengikuti standar protokol HTTP, dan tentu saja sangat digemari.
Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah pengguna yang jauh melebihi para pesaingnya.
Sesuai hasil survai yang dilakukan oleh Netcraft,
bulan Januari 2005 saja jumlahnya tidak kurang dari 68% pangsa web server yang berjalan di Internet.
Ini berarti jika semua web server selain Apache digabung, masih belum bisa mengalahkan jumlah Apache.
Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur,
autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah
antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah.
Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri
dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.
Saat ini ada dua versi Apache yang bisa dipakai untuk server produksi,
yaitu versi mayor 2.0 dan versi mayor 1.3. Apache merupakan webserver yang paling banyak digunakan saat ini.
Hal ini disebabkan oleh beberapa sebab,
di antaranya adalah karena sifatnya yang opensource dan mudahnya mengkostumisasikannya.
diantaranya dengan menambahkan support secure protocol melalui ssl dan
konektifitasnya dengan database server melalui bahasa scripting PHP .
1. Ab (Apache Bookmarking Tool)
Ab adalah Apache HTTP server benchmarking tool,
yang intinya adalah untuk mengukur berapa kecepatan apache
dalam menangani sejumlah request per unit waktu.
Semakin besar nilainya (request/second) semakin baik.
Nilai ini (request/second) bisa di-tuning dengan beberapa cara,
misalnya dengan caching, php accelerator (zend, eAccelerator), dan lainnya.
Sebuah contoh kasus pada blog yang menggunakan engine wordpress di dalamnya,
sebelum menggunakan plugin cache (murni wordpress) bisa mendapat sekitar +/- 40 requests/second.
Tapi setelah menambahkan plugin WP-Cache (disarankan:)
WP-Super Cache bisa mencapai 400-an requests/second.
Berikut link urlnya:
http://elliottback.com/wp/why-my-wordpress-site-is-so-much-faster-than-yours/
2. Alias pada apache
Alias pada web server berfungsi jika kita ingin
menampilkan web yang berada di luar directori default dari apache.
Misal sebagai contoh terdapat web duniakamu yg berlokasi di /media/web/.
Seharusnya web tersebut diletakkan di /var/www/ akan tetapi pada direktori defaul
apache sudah terdapat file lain. Jika direktori duniakamu dimasukkan
ke dalam direktori default apache akan menghasilkan kericuhan pada direktori itu.
Untuk menghindari kericuhan itu bisa ditambahkan beberapa baris tulisan pada apache.conf tentang alias.
Alias /duniakamu “/media/web/duniakamu/”
Options Indexes MultiViews FollowSymLinks
AllowOverride None
Order allow,deny
Allow from all
Setelah ditambahkan save dan restart web servernya sesuai directori dan versi web server,
misal /etc/init.d/apache2 restart. Kemudian atur juga permision pada direktori duniakamu,
atur agar smua user bisa membaca dan mengeksekusi, misal chmod 775 /media/web/duniakamu.
3. Masuk ke Directori Apache
Yang dimaksud dengan Directori Apache adalah direktori atau folder dimana terdapat
kumpulan script atau konfigurasi file suatu web ( web yang menggunakan server apache).
Berikut ini adalah langkah-langkahnya :
a. Buka google.
b. pastekan kode di bawah ini di kolom search lalu tekan Enter.
“Apache/1.3.31 server at” intitle:index of
Perintah diatas digunakan untuk menyuruh mesin Google untuk menquery
alamat website yang menggunakan server Apache versi 1.3.31 terutama index filenya.
c. buka salah satu alamat situs dari hasil pencarian google tersebut dan
anda sudah bisa masuk ke direktori web tersebut.
4. Cara Menginstall Apache
Cara menginstall apache bisa melalui console juga bisa melalui module dari webmin.
Berikut adalah langkah-langkah Menginstall apache dengan module dari webmin.
Sebelum menginstall pastikan anda sudah login ke webmin anda.
Namun jika di server anda sudah ada apache, maka tidak perlu melakukan langkah ini.
a. Untuk install, masuk ke webmin kemudian klik un-used module.
b. Maka akan keluar tulisan The Apache Webserver package can be automatically installed by Webmin.
Click here to have it downloaded and installed using YUM. Kemudian klik di click here.
c. Setelah itu apache server siap dikonfigurasi.
Jika apache sukses diinstall maka di tab servers akan keluar tulisa apache webserver.
d. Untuk mengecek apakah instalasi apache anda sudah berhasil atau belum,
coba buka IP anda melalui firefox, http://IP_anda/.
pada request-response HTTP dan logging informasi secara detail(kegunaan basicnya).
Selain itu, Apache juga diartikan sebagai suatu web server yang kompak, modular,
mengikuti standar protokol HTTP, dan tentu saja sangat digemari.
Kesimpulan ini bisa didapatkan dari jumlah pengguna yang jauh melebihi para pesaingnya.
Sesuai hasil survai yang dilakukan oleh Netcraft,
bulan Januari 2005 saja jumlahnya tidak kurang dari 68% pangsa web server yang berjalan di Internet.
Ini berarti jika semua web server selain Apache digabung, masih belum bisa mengalahkan jumlah Apache.
Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur,
autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah
antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah.
Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri
dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation.
Saat ini ada dua versi Apache yang bisa dipakai untuk server produksi,
yaitu versi mayor 2.0 dan versi mayor 1.3. Apache merupakan webserver yang paling banyak digunakan saat ini.
Hal ini disebabkan oleh beberapa sebab,
di antaranya adalah karena sifatnya yang opensource dan mudahnya mengkostumisasikannya.
diantaranya dengan menambahkan support secure protocol melalui ssl dan
konektifitasnya dengan database server melalui bahasa scripting PHP .
1. Ab (Apache Bookmarking Tool)
Ab adalah Apache HTTP server benchmarking tool,
yang intinya adalah untuk mengukur berapa kecepatan apache
dalam menangani sejumlah request per unit waktu.
Semakin besar nilainya (request/second) semakin baik.
Nilai ini (request/second) bisa di-tuning dengan beberapa cara,
misalnya dengan caching, php accelerator (zend, eAccelerator), dan lainnya.
Sebuah contoh kasus pada blog yang menggunakan engine wordpress di dalamnya,
sebelum menggunakan plugin cache (murni wordpress) bisa mendapat sekitar +/- 40 requests/second.
Tapi setelah menambahkan plugin WP-Cache (disarankan:)
WP-Super Cache bisa mencapai 400-an requests/second.
Berikut link urlnya:
http://elliottback.com/wp/why-my-wordpress-site-is-so-much-faster-than-yours/
2. Alias pada apache
Alias pada web server berfungsi jika kita ingin
menampilkan web yang berada di luar directori default dari apache.
Misal sebagai contoh terdapat web duniakamu yg berlokasi di /media/web/.
Seharusnya web tersebut diletakkan di /var/www/ akan tetapi pada direktori defaul
apache sudah terdapat file lain. Jika direktori duniakamu dimasukkan
ke dalam direktori default apache akan menghasilkan kericuhan pada direktori itu.
Untuk menghindari kericuhan itu bisa ditambahkan beberapa baris tulisan pada apache.conf tentang alias.
Alias /duniakamu “/media/web/duniakamu/”
Options Indexes MultiViews FollowSymLinks
AllowOverride None
Order allow,deny
Allow from all
Setelah ditambahkan save dan restart web servernya sesuai directori dan versi web server,
misal /etc/init.d/apache2 restart. Kemudian atur juga permision pada direktori duniakamu,
atur agar smua user bisa membaca dan mengeksekusi, misal chmod 775 /media/web/duniakamu.
3. Masuk ke Directori Apache
Yang dimaksud dengan Directori Apache adalah direktori atau folder dimana terdapat
kumpulan script atau konfigurasi file suatu web ( web yang menggunakan server apache).
Berikut ini adalah langkah-langkahnya :
a. Buka google.
b. pastekan kode di bawah ini di kolom search lalu tekan Enter.
“Apache/1.3.31 server at” intitle:index of
Perintah diatas digunakan untuk menyuruh mesin Google untuk menquery
alamat website yang menggunakan server Apache versi 1.3.31 terutama index filenya.
c. buka salah satu alamat situs dari hasil pencarian google tersebut dan
anda sudah bisa masuk ke direktori web tersebut.
4. Cara Menginstall Apache
Cara menginstall apache bisa melalui console juga bisa melalui module dari webmin.
Berikut adalah langkah-langkah Menginstall apache dengan module dari webmin.
Sebelum menginstall pastikan anda sudah login ke webmin anda.
Namun jika di server anda sudah ada apache, maka tidak perlu melakukan langkah ini.
a. Untuk install, masuk ke webmin kemudian klik un-used module.
b. Maka akan keluar tulisan The Apache Webserver package can be automatically installed by Webmin.
Click here to have it downloaded and installed using YUM. Kemudian klik di click here.
c. Setelah itu apache server siap dikonfigurasi.
Jika apache sukses diinstall maka di tab servers akan keluar tulisa apache webserver.
d. Untuk mengecek apakah instalasi apache anda sudah berhasil atau belum,
coba buka IP anda melalui firefox, http://IP_anda/.
Langganan:
Postingan (Atom)